Kamis, 22 Desember 2011

OKASAN NO HIBI, OMEDETOU!!


Siapa yang tadi belum sempat mengucapkan kalimat diatas? Selamat hari Ibu. Ya, itulah yang selalu diucapkan setahun sekali pada tanggal 22 Desember. Hari itu seperti hari special dan penuh kasih sayang. Namum sayang, semua ini hanya berlangsung selama sehari. Andaikan hari ibu itu setiap hari, pasti kita akan melakukan hal yang sama kepada ibu kita hari ini. Tapi  yang menjadi pertanyaan penting bagi kita, apa kita tulus? Pasti banyak yang bilang “tuluslah! Ini kan hari bersejarah buat ibuku dan aku”. Tapi bukankah tulus mengandung banyak arti. Arti yang seperti apa?

Kita telusuri lagi sajalah. Seperti apa ketulusan yang sebenarnya. Kembali pada diri seorang ibu. Ibu adalah seseorang yang paling tulus di dunia ini. Bukan kita. Tahu kenapa? Ia telah mengandung selama 9 bulan lebih 10 hari. Bukan waktu yang singkat dan juga bukan sesuatu yang ringan juga. Coba deh kalau setiap bulan perutmu membawa beban yang selalu bertambah 1 kg? Tapi kebahagiaan ibu adalah mempunyai kita sebagai bayinya. Setelah lahir dengan perjuangan hidup dan mati, maka selanjutnya lebih berat lagi. Harus mengurusi kita yang super rewel dan tidak pernah bisa tidur ketika kita merengek karena air seni kita keluar. Setelah kita anak-anak ibu mulai menyusun strategi agar kita lebih mengetahui dunia luas ini. Disekolahkannya kita hingga kita mandiri. Apa yang bisa diambil? Ketulusan adalah sesuatu hal yang timbul karena sesuatu hal yang benar-benar ia cintai walaupun ia harus menderita tetapi mempunyai segudang harapan terhadap yang ia cintai. Itulah ketulusan. Sudah mengertikah Anda?
Jika melirik pada kata “kita”. Mungkin tidak bisa dikatakan tulus. Karena dalam perjalanan hidup kita dengan ibu kita, kita selalu membentak ibu kita untuk sesuatu hal yang konyol untuk dilampiaskan. Dan sebagai anak, sebenarnya kita selalu meminta. Namun tidak untuk ibu. Meminta atau memberi ia tetap seseorang ynag selalu memberi segalanya bagi kita. Karena itu bulatkan tekad untuk memberikan sebagian ketulusan kita pada ibu kita di hari ibu ini dan untuk seterusnya. Selamat hari IBU!!!

Sebuah lirik untuk seorang IBU di hari special :

Hai Ibu, Wahai  Ibu, bagaimana kabarmu?
maaf aku tidak menelepon akhir-akhir ini, aku baik-baik saja
tubuh dan tanganmu sangat kecil
Rambut putih yang tercampur dan dirimu yang selalu menjadi lebih ramah
Tapi bagiku kau adalah yang paling besar jiwanya,paling kuat dari siapapun
Aku ingin menceritakan  pada anakku kelak tentang cinta ini yang selalu mendukungku


Walaupun aku tumbuh dengan nakal ketika di dekatmu
Ketika kau jauh, aku merasa kesepian
Itulah sosok dirimu bagiku, selama ada masalah, kau selalu menyelesaikannya
Dan kau adalah orang paling sabar dan pengertian dari siapapun yang ku kenal
Kau selalu kahawatir tentang kesehatanku daripada dirimu sendiri

Memasak, mencuci baju, bersih-bersih rumah serta mengasuh anak
Kau bahkan bekerja di waktu luang
kau selalu menginginkan hal-hal yang bekas dan sisa
aku tidak mengerti padahal itu penting
hingga aku sadar ketika aku telah hidup mandiri
kapanpun aku teringat kepada segala sesuatu yang kau berikan
dan betapa beratnya hal itu, aku akan berusaha untuk berjuang hari ini

aku berkata, “bangunkan aku pada jam 7 pagi.”
Dan kau membangunkanku tepat waktu
Tapi aku begitu tidak adil padamu
Dan mengatakan “BERISIK” ketika aku setengah terbangun
Ini adalah rutinitas
Kau tidak pernah memasang  wajah lelah
Dan kau membangunkanku setiap hari
Lebih hangat dan lebih disiplin dari jam beker

Tapi suatu hari aku memolos sekolah, “aku tidak ingin berangkat”
Dan aku tidak juga mengangkat kaki dan kau berdiri di depanku
Menutup wajahmu dan menangis
Aku juga merasa sedih dan menangis
Pada waktu itu aku memaki diriku sendiri, “kenapa aku begitu bodoh?”

tubuh dan tanganmu sangat kecil
Rambut putih yang tercampur dan dirimu yang selalu menjadi lebih ramah
Tapi bagiku kau adalah yang paling besar jiwanya,paling kuat dari siapapun
Aku memberimu ucapan terima kasih terhadap apa yang kau berikan,ibu

Aku tahu, tidak ada rasa sakit yang paling hebat di dunia ini
Selain rasa sakit seorang ibu ketika melahirkan anaknya
Jadi aku pastikan itu tidak akan pernah terjadi
Bahkan jika aku hidup sedetik lebih lama darimu
Aku akan memastikannya

Aku senang aku adalah anakmu
Aku senang aku adalah anakmu
Dan itu tak akan pernah berubah
Selamanya akan seperti itu
Karena aku adalah sosok dirimu


Jadilah ibuku selamanya
Sehatlah selau
Kau masih punya  satu pekerjaan lagi
yaitu menerima cinta anakmu dan rasa hormat untukmu


SEAMO: MOTHER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar