Senin, 19 Desember 2011

DEPARTURE

                
Pernahkah anda berfikir ada seseorang yang mata perncahariannya adalah mendandani mayat? Tidak, bukan. Atau anda yang mendengarnya saja akan spontan berkata, “ Masak sih?” atau “Ah, ga mungkin”. Tapi semua taggapan tersebut tidak berarti untuk sebuah film dari negeri sakura yang berjudul Departure ini. Bagaimana bisa? Ada baiknya kita menyimaknya lebih dalam.

                Film yang diproduksi pada tahun  2008 telah mempersembahkan sebuah cerita yang agak aneh menurut orang awam yang baru membaca deskripsi ceritanya. Tapi jangan salah lhoh!!! Film ini telah meraih penghargaan piala Oscar ke-81 sebagai film dalam negeri terbaik di Jepang. Cerita ini berawal dari seorang pria yang bernama Daigo Kobayashi (Masahiro Motoki) yang baru saja menikah dan dia sangat sulit menemukan pekerjaan. Setelah mencari kesana kemari dan hasilnya nol besar, ia pun mulai putus asa. Hingga ditengah keputusasannya ia membaca Koran bagian lowongan kerja dan ia penasaran dengan tawaran pekerjaan “asisten keliling”. Iapun penasaran dan akhirnya ia melamar pekerjaan tersebut. Ternyata pekerjaannya adalah mendandani mayat. Namun, gaji yang diperolehnya sebanding dengan pekerjaannya (lumayanlah untuk satu bulan). Tentu saja  ia bingung dan bimbang. Tapi akhirnya ia melakukan pekerjaannya itu. Di dalam perjalanan karirnya tidak sedikit yang mencemoohnya bahkan istrinya sendiri merasa jijik padanya dan ia tidak ingin bertemu dengannya lagi. Namun ia tidak goyah dan tetap bekerja dengan keras di bidang itu. Hingga pada akhirnya lingkungan sekitarnya menerimanya kembali. Film ini berakhir ketika ia mendandani jenazah ayahnya sendiri. Sejak awal dari masa lalunya ia mengira bahwa ayahnya itu menelantarkannya dengan ibunya. Ternyata tidak demikian. Dibuktikan  dari jenazahnya ia mengenggam sebuah batu yang sama persis dengan batu yang pernah ia mainkan bersama ayahnya. Ia sadar bahwa ayahnya tidak menelantarkannya.
Film ini sangat menginspirasi dan memotivasi di dalam kehidupan yang serba rumit dan penuh lika-liku yang tidak terduga. Walaupun film ini kurang popular tapi mengandung sejuta nilai yang bisa kita jadikan pelajaran hidup. Seburuk apapun pekerjaan kita asalkan itu masih dalam koridor “halal” maka kita perlu menghargai dan menjunjung tinggi pekerjaan itu. Walaupun caci maki selalu dating silih berganti tapi di balik semua itu pasti ada hikmahnya. Daripada banyak duit tapi penuh dengan uang kotor yang merugikan banyak orang. Selanjutnya kita dituntut untuk tidak terkungkung untuk menjadi pegawai kantoran pada umumnya atau dengan kata lain “be out of the box”. Bahwa di dunia ini bukan hanya pegawai kantoran yang dibutuhkan untuk menunjang suatu kemakmura. Tapi ada banyak aspek di luar sana yang lebih banyak dibutuhkan oleh masyarakat luas.  Dan film ini juga mengajarkan kita untuk tidak mudah menyerah dalam keadaan apapun.
Bagi yang sedang kesusahan mencari kerja untuk sekarang ini dan tidak ada jalan lain. Disarankan untuk melihat film ini. Siapa tahu bisa memberikan sedikit semangat dan inspirasi. Selamat menonton !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar