Senin, 28 November 2011

HELLEN KELLER THE MOST POWERFUL WOMAN IN THE WORLD

Teringat waktu kecil, banyak sekali buku yang saya baca. Entah itu cerita dongeng, buku pelajaran maupun komik. Sebuah hiburan yang tepat sekali dalam mengisi waktu luang. Tapi entah kenapa pada usia saya delapan tahun waktu itu, saya begitu tertarik membaca sebuah komik seri tokoh dunia yang berjudul Hellen Keller.

Mungkin disini saya akan meresensi buku yang saya baca delapan tahun yang lalu. Bagi saya komik ini adalah komik terfavorit dalam hidup saya. Menginspirasi saya banyak hal dalam hal pantang menyerah. Karena masa-masa sulit saya berada pada masa kecil saya.

Komik ini bercerita tentang seorang wanita yang bernama Hellen Keller yang mengalami kebutaan , kebisuan, serta pendengaran disaat usianya menginjak tiga tahun. Namun dibawah dukungan guru asuhnya, yaitu Anne Sullivan akhirnya ia dapat belajar banyak hal yang belum pernah ia lakukan sebelumnya. Semuanya berawal dari air pompa yang dirasakannya pada saat ia jalan-jalan dengan Anne Sullivan ketika ia mengalami kejenuhan yang penat. Setelah kejadian itu akhirnya ia belajar banyak hal. Bahkan iapun bisa bicara. Walaupun sulit baginya, tapi ia tidak menyerah hingga ia bisa memanggil nama orangtuanya dan adiknya. Ia bahkan menulis buku the Story of My Life yang diterjemahkan dalam 50 bahasa. Ia menjadi pemenang dari Honorary University Degrees Women's Hall of Fame, The Presidential Medal of Freedom, The Lions Humanitarian Award, bahkan kisah hidupnya meraih 2 piala Oscar. Dan iapun  berkeliling ke 39 negara untuk berbicara dengan para presiden, mengumpulkan dana untuk orang-orang buta dan tuli. Ia mendirikan American Foundation for the Blind dan American Foundation for the Overseas Blind.
Komik  ini sangat bagus untuk dibaca anak-anak usia enam tahun ke atas. Selain gambar yang menarik, komik ini secara tidak langsung menginspirasi mereka untuk mengidolakan kepribadian Hellen Keller yang tertuang pada buku tersebut

AYO BERAKSI DI AJANG TALENT SHOW!!!!

Wowwwww ......!!! talent show. Apa itu ya? Yang jelas kalo dibahasaIndonesiakan jadinya pertunjukkan bakat. Hmm apaan lagi ya itu? Ya, sebuah pertunjukkan drama musikal yang temanya cerita daerah dengan bumbu IT. Sinetron banged gitu kan? Eitts jangan salah. Jangan disamain dong. Kalau pertunjukkan ini lebih berbobot dan dijamin deh bakal menggelitik ketika Anda melihatnya. Mau tahu seperti apa kisahnya? Yuk, simak penjelasan dibawah ini.
Kegiatan super duper seru ini dilaksanakan pada minggu pertama dan kedua pada bulan November tepatnya dilaksanakan setiap hari selasa dan kamis. Percaya ga percaya ini mata kuliah lho!!!! Aneh kan? Emang aneh. Hehehe,,,,mata kuliah ini bernama Interpersonale. Pokoknya yang mengasah tentang softskilllah. Soalnya saya kebetulan kuliahnya bidangnya manajemen gado-gado sama komputer. Ya pokoknya begitulah. Langsung aja. 
Pokoknya ya pertunjukkannya itu harus nggabungin tiga cerita sekaligus,cerita rakyat  dan harus dibumbui dengan peralatan IT. Canggih banget,kan? Banyak yang cowok jadi cewek yang ngebuat acara ini bener-bener lucu n seru abis deh pokoknya. Judulnya itu macem-macem. Ada Malin Kundang in the adnventure in surabaya,ande ande lemoet,yuyu kangkang,cinderella,dll. Pokonya seru deh.....!
Dalam pertunjukkan ini, juga ada kelompok yang bisa sampai pada penampilan expo di Malang pada tanggal 8 November 2011 lalu sebagai bagian dari acara pengenalan jurusan saya. Nama timnya adalah malin kundang. Alasan mengapa mereka lolos adalah karena ketiga unsur yaitu IT, budaya, dan alur cerita terdapat pada drama tersebut. Gimana? Keren, kan? 




Acara ini berakhir pada tanggal 10 November tepatnya hari pahlawan. Dengan kelompok penutup yaitu kelompok sikat yang mempersembahkannya dengan kelucuan yang amat luar biasa itu menimbulkan kesan yang indah pada acara talent show kemarin.

<

Sabtu, 26 November 2011

KEJAMKAH PILIHAN YANG SPORTIF?


Apakah anda pernah dimintai oleh seseorang untuk menilai hasil kerja seseorang? Jika orang itu meminta anda untuk memilih mana yang paling buruk dan mana yang paling baik di antara beberapa hasil kerja yang diajukan oleh anda, apa yang akan Anda lakukan? Tentu sangatlah bingung ketika kita dimintai tolong dalam situasi tersebut. Apalagi kita bukan ahli dalam memberi penilaian. Terkadang yang kita tidak bisa membedakan. Kalau sudah baik itu baik semua, kalau jelek, jelek semua. Namun kita harus mengambil suatu keputusan yang sangat adil dalam pemberian suatu penilaian terhadap karya.
Pada umumnya banyak orang yang sering memberikan penilaian palsu terhadap karya seseorang. Sebuah karya yang bertujuan untuk dinilai secara sportif. Namun dengan alasan klasik, mereka selalu beralasan bahwa “saya khawatir orang tersebut itu tersinggung jika saya memberikan penilaian yang buruk pada karyanya”. Apalagi jika orang tersebut adalah kerabat dekat. Ya, itulah yang sering terjadi dikala kita ingin memberi penilaian.
Justru kita yang seperti itu, adalah diri kita yang pengecut dan secara tidak langsung menjatuhkan nilai karya seseorang lebih buruk. Mengapa lebih buruk? Karena disaat kita mengatakan “punyamu sudah bagus,kok!” atau “tulisanmu menarik” pada kenyataan adalah sebaliknya, kita membutakan seseorang dalam perkembangan bakatnya. Tentunya pasti sama-sama makan hati disaat kita memberikan penilaian pahit terhadap seseorang. Dibalik semua itu seorang yang berkarya itu selalu berkeinginan untuk sebuah hasil yang lebih baik.
Termasuk kita. Menjadi seseorang yang sportif tentu tidak mudah. Karena termasuk dari bagian penegakkan kebenaran. Jadi sebagai seorang juri ataupun sebagai seseorang yang ingin dinilai haruslah sama-sama fair. Agar hasil akhirnya selalu mengalami perubahan yang lebih baik lagi.

Selasa, 08 November 2011

KEJANGGALAN PADA SISTEM INFORMASIKU


2 Bulan sudah saya berada di SI sebuah jurusan dalam kampus ITS yang ternama. Sebuah jurusan yang baru berjalan kurang lebih 10 tahun itu menorehkan sejumlah kesan pada diri saya. Mulai dari sejumlah kesan mengenai civitas kampus hingga pada sejumlah fasilitas yang ada disana. Lokasi jurusan saya berada dalam sebagian ruang TI (Teknik Industri). Inilah yang menjadi kejanggalan saya selama disini. Beberapa fasilitas yang terpampang disana juga menjadi perhatian saya.
Dimulai dari jurusan Teknik Industri yang ruangannya masih tergabung dengan jurusan Sistem Informasi. Saya melihat bahwa ruang-ruang yang tergabung adalah Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) dan Laboratorium Manufaktur Teknik Industri. Padahal, sangat bersebelahan dengan ruang baca SI dan gazebonya. Lokasi tersebut berada pada lorong masuk menuju SI. Disana banyak orang awam yang akan bingung. Lorong tersebut sebenarnya milik jurusan SI atau jurusan TI? Padahal sudah jelas, di depan aula parkiran terpampang sangat tinggi diatas gedung yaitu “SISTEM INFORMASI”. Kok masih tercampur dengan TI?
Lalu, sebuah papan kayu yang di cat hitam bertuliskan “ bukan papan pengumuman” tepat berada pada pintu masuk utama menuju SI. Menurut penglihatan saya papan kayu tersebut sudah tak layak pampang. Sudah usang dan terkesan kotor, apalagi bersebelahan persis dengan kamar mandi. Jika ada tamu atau siapapun yang datang melalui pintu utama, pasti kesan yang terlintas adalah suatu kesan yang tidak menyenangkan bagi SI sendiri. Karena baliho yang terpampang di gedung pertama kali adalah tulisan SI. Jadi yang kena jeleknya pasti SI duluan bukan jurusan yang “menggabung”.
Tapi alangkah baiknya kesempurnaan itu dituntaskan dari awal hingga akhir. Memang, jika kita menelusuri lebih dalam fasilitas yang ada di SI, sudah cukup indah dan menarik. Namun, disini saya menekankan perlu adanya perbaikan yang berkelanjutan. Agar jurusan tercinta ini selalu menjadi jurusan yang terbaik dan terdepan. Bukan hanya dari sisi akademis dan non akademisnya saja. Namun fasilitas-fasilitas yang ada hendaknya lebih di evaluasi dan dikembangkan menjadi lebih baik.


Senin, 07 November 2011

SUMPAH PEMUDA = MAHASISWA MASA KINI????


             Delapan puluh tiga tahun sudah Indonesia melewati sebuah hari dimana sebuah ikrar diguncangkan dalam bumi pertiwi. Sebuah ikrar yang terucap untuk merangkul bangsa ini menjadi satu. Antusias dari bibit-bibit bangsa kaum cendekiapun berapi-api dalam mengikrarkan sebuah sumpah yakni SUMPAH PEMUDA. Demi melepaskan borgol jajahan para penjajah, ikrar sucipun terucap tepat pada tanggal 28 Oktober 1928. Tidak hanya itu, perjuangan mereka masih berlanjut hingga proklamasi dibacakan demi kemerdekaan. Namun, melihat para pemuda saat ini sangat miris rasanya. Hallooooo, ada apa dengan pemuda nusantara abad 21 ini?????????????

            Ga perlu nengok jauh-jauh. Masi inget kan gmana kejadian lengsernya bapak Soeharto yang musti di ulang-ulang di kegiatan-kegiatan mahasiswa atau bahkan uda ada pas SMA tepatnya di pelajaran Pkn. Disitulah kita bisa menyimak perjuangan rakyat dalam mempertahankan hak warga negaranya. Soeharto yang dikenal sebagai bapak diktator ini telah memimpin indonesia selama 31tahun. Ehhh....??? tapi rakyat yang mana yaaa??? Hayo yang mana?? Iupz, adalah rakyat cendekia yang berjuang dengan semangat dalam memperjuangkan hak-hak para rakyat kecil. Dari sanalah imej seorang mahasiswa menjadi sosok idola rakyat.

            Namun, sekarang? Apa tetap eksis idola tersebut? Tidak sedikit mereka disana kecewa pada idola tersebut. Bahkan kedudukan sudah lengser. Gelar mereka yang dipanggil Mahasiswa sekarang dipandang sama dengan siswa. Hadoeh hadoeh ndag betul ini..
            Coba deh simak penelitian dari Prof. Masruichi Guru Besar (Ilmu Pendidikan Moral Universitas Negeri Malang yang membagi mahasiswa dalam beberapa kategori
1.      Mahasiswa Idealis_Konfrontatif yaitu mahasiswa yang aktif menentang kemapanan
2.      Mahasiswa Idealis_Realistis yaitu mahasiswa yang kooperatif dalam menentang kemapanan
3.      Mahasiswa Oportunis yaitu mahasiswa yang mendukung pemerintah
4.      Mahasiswa Profesional yaitu mahasiswa yang cenderung pada kuliah oriented
Tapi tahukah anda? Yang ada diatas tersebut hanyalah 10% dari mahasiswa yang ada di negeri tercinta ini. Sisanya? Gak tahu deh!!!! Hahahahaha memang sangat menggelikan jika melihat fakta ini. 90% lainnya cenderung menjadi mahasiswa rekreatif yaitu mahasiswa yang hanya senang-senang saja yang apatis terhadap lingkungan sekitar mereka. Hayo!! Gimana ini para mahasiswa? Padahal tumpuan rakyat selalu bersandar padamu. Padahal kamulah pengganti dari kepemimpinan yang sudah lama bobrok ini nantinya. Kok kamu masih gitu-gitu aja? Apa kamu mau nglanjutin busuknya kepemimpinan yang terbalut dengan kekorupsian? Sampai berapa tahun? Dan harus berapa ratus juta lagi rakyat harus jadi tumbal negara? 
 
Karena itu kawan kita maknai kembali arti dari Sumpah Pemuda yang terikrar 83 tahun silam. Kita harus menjadi para pemuda yang jadi kebanggaan rakyat. Yang benar-benar mereka tunggu selama bertahun-tahun. Lakukan perubahan sekarang juga. Sekecil apapun sangat berarti bagi negara ini. Jangan hanya terlena dengan hal-hal yang selama ini memanjakan kita, sehingga jauh pada usaha kita untuk merubah negeri ini menjadi lebih baik. 

Jumat, 04 November 2011

ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI)


            Apa jadinya jika sarjana manajemen harus berkecimpung dalam dunia pencopetan? Dalam film yang dipersembahkan oleh Deddy Mizwar ini sangat menggugah dan memberi sentilan kepada para petinggi negeri ini. Film yang sebagian besar bercerita tentang seputar anak jalanan yang berprofesi pencopet ini menuai segudang moral yang bisa kita ambil.
            Berawal dari Muluk (Reza Rahardian) adalah seorang sarjana manajemen mengangur selama 2 tahun. Ia baru mendapatkan pekerjaan setelah ia bertemu salah seorang anggota pencopet yang tak sengaja ia temui di jalan ketika sedang mencopet. Dari situlah cerita berawal. Muluk mulai memanajemen keuangan hasil copet dengan jatah 10 persen dari hasil copet. Semua itu Muluk lakukan untuk membuat anak-anak copet agar tidak mencopet lagi. Dan rencananya Muluk akan menggantinya dengan usaha mengasong. Selain itu Muluk juga mengajarkan baca tulis, agama, dan pendidikan kewarganegaraan. Tentu saja ia tidak sendiri. Dengan dibantu teman-temannya Syamsul (Asrul Dahlan) dan Pipit (Tika Bravani) mereka akhirnya berhasil menjalankan tujuannya untuk membuat anak-anak tersebut tidak mencopet lagi.
            Film yang mengangkat dari tema` masalah negara` ini mulai dari anak jalanan, pencopet, pengangguran serta kekerasan menuai banyak pujian sekaligus kontroversi. Karena film ini tidak sekadar film pada umumnya yang biasanya bertemakan tentang asmara. Namun film ini sangat berkualitas dan lebih tinggi tingkatannya. Ditambah lagi film ini seolah-olah mengambil sudut pandang yang berbeda yang bisa diolah sedemikian rupa menjadi film berbobot.
            Sasaran utama film ini adalah para pejabat  negara yang acuh terhadap lingkungan rakyatnya, yang hobinya hanya memperkaya diri sendiri. Yang mereka tahu bagaimana “caranya” untuk melahap uang rakyat supaya bisa masuk kantong saku mereka. Padahal permasalahan pokok yang jelas-jelas di hadapan mereka, mereka tak mau tahu.
            Yang menjadi  berbagai kontroversi ialah cerita yang menggantung. Menurut saya cerita tersebut tidak demikian. Akhir cerita yang di desain agak mengecewakan itu, digambarkan sebagai permasalahan negara yang terkantung-kantung. Keseluruhan cerita ini telah mempersembahkan fakta yang ada di dalam masyarakat, seolah-olah memberi sinyal terhadap “penonton wajib” lah yang harus memberikan ending yang mulus dari cerita ini, bukan sutradara film ini.
            Terlepas dari semua itu, film ini juga memberikan pesan “optimis” kepada masyarakat  “pesimis” yang selalu resah akan kriminalitas yang terjadi di sekitar mereka. Selain itu,  film ini bertujuan untuk merubah mind set masyarakat bahwa masalah itu bisa teratasi dengan pola pikir yang bisa mereka kembangkan demi meminimalisir keresahan tersebut. Dengan kata lain, film ini adalah sebagai contoh. Berharap masyarakat turut andil dalam meminimalisir permasalahan yang ada di sekitar mereka. Penyelesaian yang mereka berikan bukan dalam bentuk kekerasan namun dalam bentuk pendidikan.